Misteri kematian Tangmo Nida masih menjadi perhatian netizen. Beberapa waktu lalu dilaporkan bahwa jenazahnya akan diautopsi ulang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada aktris Thailand tersebut. Tak lama kemudian netizen pun dikejutkan dengan kabar terbaru dua tersangka kasusnya, Por dan Robert yang menjadi babak baru kasus ini.
Por Tanuphat Lertthaweewit dan Robert Paiboon Trikanjananan adalah dua dari lima orang yang sama-sama naik speedboat yang ditumpangi Tangmo Nida di malam dia jatuh ke sungai. Dua pria yang merupakan pemilik dan pengemudi kapal itu pun menjadi tersangka kasus kematian Tangmo. Mengejutkan, baru-baru ini mereka dilaporkan telah menjalani ritual untuk menjadi biksu.
Dilansir situs Thairath, Por dan Robert telah ditahbiskan menjadi brahmana. Dalam foto-foto yang beredar, kedua pria tersebut tampak membotaki kepalanya, mengenakan baju putih, dan melakukan upacara di Wihara Chayanto Bodhidhamrangsri di Provinsi Ratchaburi
Selama dilatih menjadi biksu selama 15 hari ke depan, dikatakan jika Por dan Robert tidak diperbolehkan untuk berhubungan seks, hanya makan satu kali dengan beberapa pantangan, dibimbing untuk meditasi, dan lain-lain. Dikatakan mereka juga tidak diperkenankan untuk memakai handphone.
Dalam keterangannya kepada media. Por dan Robert mengatakan jika ritual itu dilakukan untuk mendoakan Tangmo dan membuat pahala. Bisa dibilang mereka bermaksud untuk menebus dosa. "Meski Mo (Tangmo) bukan orang Buddha tapi aku percaya pahala kebaikan akan diterima oleh teman-teman kita juga. Aku meminta semua orang untuk bergabung dalam melakukan kebaikan. Semoga doa ini tersampaikan kepada Mo," kata Por.
Hal ini mengejutkan publik karena bisa saja mempengaruhi proses penyelidikan. Tak sedikit orang yang mencurigai bahwa Por dan Robert memilih untuk menjadi biksu untuk mempersulit pengungkapan kasus kematian Tangmo Nida. Bahkan ada yang mengatakan jika kedua tersangka itu bisa dilepaskan dari kasus karena sudah menjadi biksu.
Sebelumnya Por dan Robert sendiri telah meminta maaf pada ibu Tangmo Nida, Panida. Panida mengatakan mereka meneleponnya setiap hari dan berniat untuk bertemu dengan secara langsung. Karena usaha mereka, Panida memutuskan untuk memaafkan Por dan Robert juga menerima kompensansi yang diprediksi bisa mencapai Rp 13 miliar dari keduanya.
(ami/ami)https://ift.tt/IQs6cz7
March 20, 2022 at 07:16AM
No comments: