Celine Dion membatalkan seluruh jadwal tur konser hingga 2024 imbas penyakit Stiff Person-Syndrom yang dialaminya sejak beberapa waktu lalu.
Apa sebenarnya penyakit Stiff Person-Syndrom yang dialami Celine Dion?
Stiff Person-Syndrom merupakan kondisi kesehatan langka yang bisa dialami seseorang. Penyakit ini juga dikenal sebagai sindrom kaku, penyakit ini menyebabkan kekakuan dan kejang otot yang cukup menyakitkan.
Penyakit ini juga termasuk dalam kelainan neurologis autoimun yang langka. Melansir Cleveland Clinic, orang yang mengalami stiff person syndrom akan mengalami kekakuan otot di badan dan perut.
Seiring waktu, kaki dan bagian otot lainnya juga akan kaku. Sehingga pasien akan kesulitan berjalan, rentan jatuh hingga cedera.
Penyakit ini memang bisa menyerang siapa saja di usia berapa pun. Tapi, stiff person-syndrom disebut sering dimulai saat seseorang memasuki usia 30-an dan 40-an. Selain itu, wanita juga disebut dua kali lebih rentan mengalami sindrom ini.
Siapa saja yang bisa mengalami Stiff Person-Syndrom?
Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan masalah autoimun. Menukil Healthline, orang dengan penyakit ini memang memiliki antibodi yang justru menyerang protein di neuron otak yang seharusnya mengontrol gerakan otot.
Akibatnya, protein ini menjadi glutamic acid decarboxylase, gephyrin, atau bahkan gamma-aminobutyric. Selain itu penyakit ini juga hidup berdampingan dan bisa semakin parah pada orang dengan sejumlah penyakit autoimun, misalnya:
- Anemia pernisiosa
- Vitiligo
- Diabetes tipe 1
- Penyakit Celiac
- Penyakit autoimun tiroid
Gejalanya apa saja?
Salah satu gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah kejang. Hal yang paling parah adalah kejang ini bisa menyebabkan Anda jatuh saat berdiri. Bahkan, saking kuatnya kejang terjadi, tulang anda juga bisa patah.
Kejang mungkin lebih buruk saat Anda cemas atau kesal. Gerakan tiba-tiba, suara keras, atau sentuhan juga bisa memicu kejang yang tidak disengaja. Selain kejang, ada sejumlah gejala lain yakni sebagai berikut:
- Kekakuan ekstremitas
- Otot kaku di batang tubuh
- Bungkuk
- Kejang otot yang menyakitkan
- Kesulitan berjalan
- Masalah sensorik seperti kepekaan terhadap cahaya, kebisingan, dan suara
Bagaimana pengobatannya?
Tidak ada obat yang untuk penyakit ini. Tetapi obat-obatan dapat meringankan gejalanya. Melansir CNN, obat imunoglobulin diyakini bisa membantu menurunkan kepekaan terhadap pemicu cahaya atau suara, berpotensi membantu mencegah jatuh atau kejang.
Obat pereda nyeri, obat anticemas, dan pelemas otot juga dapat menjadi bagian dari pengobatan penyakit ini.
(tst/dzu)https://ift.tt/FupRofd
May 28, 2023 at 09:10AM
No comments: