Matty Healy mengira bakal dipenjara setelah mengkritik aturan anti-LGBT di Malaysia. Hal tersebut ia ungkapkan saat tampil di Hawaii pada akhir pekan lalu.
Ucapan tersebut direkam oleh penonton. Matty Healy berbicara sebelum The 1975 memainkan lagu 28.
"Aku dan Ross (MacDonald) hampir membotaki rambut kami karena kami kira kami akan dipenjara karena menjadi seorang gay," kata Matty Healy, seperti dikutip dari NME.
Matty Healy mengatakan dirinya mendapatkan serangan dari banyak orang. Ia juga mendengar ada yang menyebutnya mengidap white savior complex.
Diketahui, white savior complex adalah bentuk kritik terhadap orang kulit putih yang ingin selalu dianggap sebagai penyelamat bagi orang kulit berwarna lainnya.
Lebih lanjut, Matty Healy tidak merasa bersalah atas apa yang terjadi di Good Vibes Festival. Ia meyakini hal yang dilakukannya itu adalah sebuah kebenaran.
"Aku tidak peduli dengan omong kosong soal konsep white saviour complex atau apapun itu," kata Healy.
"Yang ingin aku katakan adalah untuk melakukan hal yang benar seringkali memerlukan pengorbanan cukup besar dan apresiasi yang sangat sedikit," sambungnya.
"Dan untuk terlihat melakukan hal yang benar hanyalah memerlukan pengorbanan yang sangat sedikit, di saat itulah kamu akan mendapatkan ganjarannya," imbuh sang vokalis.
Sebelumnya, Matty Healy diduga menyindir Malaysia saat The 1975 konser di Lollapalooza 2023 di Grant Park, Chicago, Sabtu (5/8/2023). Beberapa cuplikan mereka manggung beredar di media sosial.
Di salah satu video yang diunggah oleh Instagram Rolling Stone, Matty Healy mengatakan sesuatu ke penontonnya. Ia memberikan tips untuk bepergian.
"Kalian mau sebuah nasihat perjalanan dari saya? Jangan pergi ke..." kata Matty Healy.
Ucapannya tidak dilanjutkan. Kemudian intro lagu It's Not Living If It's Not With You pun terdengar kencang.
Simak Video "Sederet Kontroversi Matty Healy Sang Vokalis The 1975"
[Gambas:Video 20detik]
(dar/wes)
https://ift.tt/fxw6Pbd
August 10, 2023 at 10:46AM
No comments: